Industri manufaktur akan sangat erat kaitannya dengan proses produksi. Proses produksi yang baik adalah proses produksi yang memiliki biaya yang hemat, menggunakan sumber daya dengan tepat, waktu proses produksi yang singkat, dan menghasilkan produk yang berkualitas. Seorang ahli teknik produksi industri memliki peran yang sangat penting dalam memastikan keseluruhan komponen proses produksi tersebut berjalan dengan baik.
Jika ahli teknik produksi industri tidak melakukan tugasnya dengan baik, maka proses produksi akan berjalan tidak baik. Biaya produksi akan membengkak karena ada banyak produk gagal, mesin produksi akan banyak yang mengalami kerusakan karena tidak dirawat dengan baik, pengelolaan sumber daya akan berantakan, waktu proses produksi akan menjadi sangat lama karena mesin berhenti beroperasi dan ada banyak proses yang tidak diperlukan, hingga akhirnya menghasilkan produk yang tidak berkualitas. Dengan demikian, proses berpikir kritis sangat dibutuhkan oleh ahli teknik produksi industri untuk mengidentifikasi penyebab dan kemungkinan yang menyebabkan kegagalan proses produksi. Menggunakan proses berpikir kritis, ahli teknik produksi industri dapat memvalidasi data temuan produksi yang ditemukan dan menyelesaikan masalah produksi di tempat kerjanya.
Adapun tujuan umum dari kursus online ini adalah peserta dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam keseharian tugas ahli teknik produksi industri untuk memvalidasi data produksi dan menyelesaikan masalah produksi agar dapat membuat proses produksi berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
Lecture 1 : Peran dan Tugas Ahli Teknik Produksi Industri dalam Manufaktur |
|
Lecture 2 : Video: Tugas Staff Produksi di Pabrik Industri |
|
Lecture 3 : Sikap Kerja Ahli Teknik Produksi Industri yang Perlu Dikembangkan |
|
Lecture 4 : Studi Kasus Ahli Teknik Produksi Industri |
|
Lecture 5 : Lembar Belajar: Mengembangkan Sikap Kerja Ahli Teknik Produksi Industri |
: Quiz: Mengenal Profesi Ahli Teknik Produksi Industri |
Lecture 1 : Definisi dan Pentingnya Manajemen Produksi |
|
Lecture 2 : Fungsi-Fungsi dalam Manajemen Produksi [Bagian 1] |
|
Lecture 3 : Fungsi-Fungsi dalam Manajemen Produksi [Bagian 2] |
|
Lecture 4 : Klasifikasi Proses Produksi |
|
Lecture 5 : Strategi Produksi dan Interelasi Fungsi Lain dengan Produksi |
|
Lecture 6 : Mengenal World Class Manufacturing |
|
Lecture 7 : Video: How Toyota Changed The Way We Make Things |
|
Lecture 8 : Pilar-Pilar World Class Manufacturing [Bagian 1] |
|
Lecture 9 : Pilar-Pilar World Class Manufacturing [Bagian 2] |
|
Lecture 10 : Lembar Belajar: Mengembangkan Pilar World Class Manufacturing |
|
Lecture 11 : Manajemen Produksi bagi Koordinator Area Manufaktur |
|
: Quiz: Manajemen Produksi dalam Tugas Ahli Teknik Produksi Industri |
Lecture 1 : Pendahuluan K3LH |
|
Lecture 2 : Teori Kecelakaan Kerja |
|
Lecture 3 : Video: Kecelakaan Kerja K3 |
|
Lecture 4 : Dasar Hukum K3LH |
|
Lecture 5 : Kebijakan K3LH |
|
Lecture 6 : Lembar Belajar: Kebijakan K3LH |
|
Lecture 7 : Komitmen Manajemen |
|
Lecture 8 : Target K3LH |
|
Lecture 9 : Pengendalian Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja [Bagian 1] |
|
Lecture 10 : Pengendalian Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja [Bagian 2] |
|
Lecture 11 : Video: Perbedaan Bahaya dan Risiko |
|
Lecture 12 : Lembar Belajar: Identifikasi Risiko Bahaya di Area Kerja |
|
Lecture 13 : Peraturan Lingkungan Hidup |
|
Lecture 14 : Implementasi K3LH [Bagian 1] |
|
Lecture 15 : Implementasi K3LH [Bagian 2] |
|
Lecture 16 : Lembar Belajar: Kontrol Risiko Bahaya |
|
Lecture 17 : Kunci Keberhasilan Implementasi K3LH |
|
Lecture 18 : Video: Tips Menjaga Keselamatan Tempat Kerja |
: Quiz: Manajemen Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup |
Lecture 1 : Sekilas tentang Berpikir Kritis |
|
Lecture 2 : Manfaat Berpikir Kritis |
|
Lecture 3 : Video: Pentingnya Berpikir Kritis |
|
Lecture 4 : Karakter Berpikir Kritis |
|
Lecture 5 : Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Berpikir Kritis [Bagian 1] |
|
Lecture 6 : Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Berpikir Kritis [Bagian 2] |
|
Lecture 7 : Video: Confirmation Bias |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: Membedakan Fakta dan Asumsi [Soal] |
|
Lecture 9 : Lembar Belajar: Membedakan Fakta dan Asumsi [Jawaban] |
|
Lecture 10 : Proses Berpikir Kritis: Examine (Mengidentifikasi) |
|
Lecture 11 : Proses Berpikir Kritis: Explore (Mengeksplorasi) |
|
Lecture 12 : Artikel: Berpikir Analitis dan Kreatif |
|
Lecture 13 : Video: Johari Window |
|
Lecture 14 : Proses Berpikir Kritis: Evaluate (Mengevaluasi) |
|
Lecture 15 : Artikel: Pertanyaan Cara Berpikir Kritis |
|
Lecture 16 : Lembar Belajar: Latihan Berpikir Kritis |
|
Lecture 17 : Studi Kasus Masalah Produksi (Mengidentifikasi) |
|
Lecture 18 : Studi Kasus Masalah Produksi (Mengeksplorasi) |
|
Lecture 19 : Studi Kasus Masalah Produksi (Mengevaluasi) |
|
Lecture 20 : Mengidentifikasi Standar Kualitas dan Masalah di Tempat Kerja |
|
Lecture 21 : Lembar Belajar: Mengetahui Standar Kualitas Kerja |
|
Lecture 22 : Mengumpulkan Data dan Informasi yang Relevan dengan Permasalahan |
|
Lecture 23 : Artikel: Mengenal Diagram Pareto |
|
Lecture 24 : Menganalisis Data untuk Menentukan Penyebab Inti Permasalahan [Bagian 1] |
|
Lecture 25 : Lembar Belajar: 5 Whys |
|
Lecture 26 : Menganalisis Data untuk Menentukan Penyebab Inti Permasalahan [Bagian 2] |
|
Lecture 27 : Artikel: Analisis Sebab dan Akibat Menggunakan Fishbone Diagram |
|
Lecture 28 : Lembar Belajar: Fishbone Diagram |
: Quiz: Proses Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah Produksi dan Mencari Solus |
Lecture 1 : Quality Improvement |
|
Lecture 2 : Video: Quality Improvement (Animasi) |
|
Lecture 3 : Metode Quality Improvement |
|
Lecture 4 : Lembar Belajar: PDSA untuk Quality Improvement |
|
Lecture 5 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (DEFINE) |
|
Lecture 6 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (MEASURE) |
|
Lecture 7 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (ANALYZE) |
|
Lecture 8 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (IMPROVE) |
|
Lecture 9 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (CONTROL) |
|
Lecture 10 : Lembar Belajar: Implementasi Quality Improvement (DMAIC) |
: Quiz: Berpikir Kritis dalam Quality Improvement untuk Peningkatan Kualitas |
Lecture 1 : Pengantar Prinsip 5R |
|
Lecture 2 : Pengenalan dan Latar Belakang Prinsip 5R |
|
Lecture 3 : Video: Tips dan Metode 5R |
|
Lecture 4 : Manfaat Penerapan 5R di Lingkungan Kerja |
|
Lecture 5 : Penerapan 5R: Ringkas (Seiri) |
|
Lecture 6 : Lembar Belajar: Dokumentasi Ringkas |
|
Lecture 7 : Lembar Belajar: Red Tag |
|
Lecture 8 : Penerapan 5R: Rapi (Seiton) |
|
Lecture 9 : Lembar Belajar: Dokumentasi Rapi |
|
Lecture 10 : Penerapan 5R: Resik (Seiso) |
|
Lecture 11 : Artikel: Cara Meningkatkan Kesehatan di Lingkungan Kerja |
|
Lecture 12 : Lembar Belajar: Dokumentasi Resik |
|
Lecture 13 : Penerapan 5R: Rawat (Seiketsu) |
|
Lecture 14 : Lembar Belajar: 5R Checklist |
|
Lecture 15 : Penerapan 5R: Rajin (Shitsuke) |
|
Lecture 16 : Audit 5R |
|
Lecture 17 : Memulai dari Diri Sendiri |
|
Lecture 18 : Tindak Lanjut sebagai Ahli Teknik Produksi Industri |
|
Lecture 19 : Lembar Belajar: Membuat Tabel Rencana Implementasi Solusi |
|
Lecture 20 : Form Tindak Lanjut Implementasi |
: Quiz: Berpikir Kritis dalam Implementasi 5R untuk Peningkatan Efisiensi Produksi |
: Final Test |
Alberto Christopher, S.T.
Dengan latar belakang pendidikan chemical engineer dari Universitas Indonesia ini, Berto adalah sosok yang aktif dan senang berkomunikasi. Semasa studi pun, Berto sudah aktif berbagi ilmu yang dimilikinya bersama para dosen di kampusnya. Tidak hanya itu, Berto juga sering membawakan acara pada beberapa event team building. Pengalamannya mengajar di depan kelas dan memimpin berbagai event team building membawa Berto untuk berkecimpung di bidang training and people development. Mengawali karirnya sebelum bergabung di Studilmu BusinessGrowth, Berto merupakan seorang leader pada lini produksi di PT CS2 Pola Sehat (Orang Tua Group). Tidak hanya berkutat dengan data dan laporan, pengalamannya sebagai leader pada lini produksi membuat Berto terbiasa untuk berkomunikasi dengan berbagai macam karyawan dan cukup familiar dengan kondisi lapangan. Semasa kerjanya pun Berto telah mengikuti berbagai macam pembelajaran leadership.
Sebagai fasilitator STUDiLMU BusinessGrowth, Berto telah berpengalaman melayani berbagai kelas dengan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Berto dikenal sebagai fasilitator yang energik dan mampu menjadikan materi yang sulit menjadi mudah dalam memfasilitasi pembelajaran peserta di kelas melalui pengalaman-pengalaman yang pernah beliau jalani.