Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Jan 06, 2021
Apa itu Burnout?
Burnout adalah sebuah sindrom yang menandak stres berkaitan dengan kelelahan kerja. Ketika kita mengalami kelelahan fisik dan emosional karena ekspektasi dan kenyataan pekerjaan tidak berjalan sesuai dengan yang dibayangkan bisa jadi merupakan tanda bahwa kita mengalami burnout. WHO sendiri mengatakan bahwa burnout termasuk dalam the 11th Revision of the International Classification of Diseases (ICD-11) sebagai sebuah fenomena pekerjaan. Menurut ICD-11, burnout artinya sindrom dari stres di tempat kerja yang kronis yang tidak terkelola dengan baik.
Burnout syndrome sudah tentunya berbeda Burnout 3 Takedown, Burnout Legends, Burnout Dominator atau Burnout Motor yang merupakan game burnout dan tidak berhubungan sama sekali burnout syndrome di tempat kerja. Namun sebenarnya jika kita
Ciri-Ciri Burnout?
Kebanyakan dari kita memiliki hari-hari ketika kita merasa tidak berdaya, kelebihan beban, atau tidak dihargai. Namun, jika Anda sering merasa seperti ini, knda mungkin akan mengalami burnout. Burnout adalah proses bertahap. Itu tidak terjadi dalam semalam, tetapi bisa terjadi secara perlahan dalam keseharian dan hidup kita. Tanda dan gejala awalnya tidak kentara, tetapi menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu. Ciri-ciri burnout menurut ICD-11 antara lain :
1. Merasa energinya berkurang, dan kelelahan.
Ketika kita merasa mengalami burnout maka ada rasa lemas dan lelah secara emosional, kelehabisan energi, kesulitan mengadapi pekerjaan, lalu bisa juga mengalami sakit fisik berupa sakit perut dan masalah pencernaan.
2. Merasa memiliki emosi yang negatif dan sinis terhadap pekerjaan
Ketika mengalami burnout salah satu cirinya dimana memiliki emosi yang negatif terhadap suatu pekerjaan, sehingga membuat kita mengasingkan diri pada dari aktivitas di tempat kerja. Orang yang mengalami burnout merasa pekerjaan yang dimilikinya sangat banyak serta tidak bisa mengatasinya, akibatnya mereka mengalami stres dan frustasi dan tidak memperdulikan lingkungan kerja dan rekan kerjanya serta menjadi sulit dalam bersosialisasi dengan sekitarnya. Pada situasi yang terburuk dan mencapai klimaksnya, terkadang merasa muak dengan pekerjaannya.
3. Berkurangnya efektivitas
Tidak bisa berkonsentasi dan sulit terarah dengan pekerjaannya merupakan salah satu bentuk dari burnout yang menyebabkan berkurangnya efektivitas dalam bekerja. Meskipun sedang berada di depan layar laptop, tetapi pikirannya ke mana-mana karena rasa burnout yang dimiliki, serta tidak bisa fokus dalam bekerja.