Self Improvement
Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Sep 22, 2021
Apa itu Koneksi Sosial?
Koneksi Sosial adalah perasaan dekat atau memiliki, baik dengan individu lain atau dengan sekelompok orang. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang hal ini, salah satu dari penelitian tersebut memberikan bukti ilmiah yang kuat bahwa hubungan sosial adalah salah satu kebutuhan psikologis inti manusia. (Pavey, Greitemeyer & Sparks, 2011). Ini berarti bahwa koneksi/hubungan sosial dapat memainkan peran penting bagi tingkat kepuasan dalam hidup kita.
Mengapa Koneksi Sosial Itu Penting?
Koneksi sosial penting karena meningkatkan kesehatan fisik, emosional, dan mental Anda. Tentunya, kita sebagai manusia pada dasarnya bersifat sosial. Sementara, merawat tubuh dan pikiran Anda melalui kebiasaan sehat dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain juga penting. Anda tidak boleh mengabaikan manfaat dari aspek penting kehidupan ini.
Manusia adalah makhluk sosial yang pastinya memiliki dorongan yang kuat untuk terhubung dengan orang lain. Sayangnya, saat kita mempelajari pentingnya ini, kita juga tampaknya kehilangan kontak langsung dengan orang lain seiring munculnya media sosial. Tetapi kenyataannya, tidak memiliki koneksi sosial yang cukup dapat berdampak negatif pada hidup Anda. Ketika Anda merasa kesepian, Anda lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, dan berbagai penyakit.
Maka dari itu, dalam dunia kerja pun, koneksi sosial sangat penting untuk kesejahteraan karyawan. Ini lebih dari sekadar "hubungan" dengan rekan kerja. Jika Anda merasa butuh bantuan, Anda tidak akan canggung untuk bertanya dan menanyakan apakah ada yang ingin membantu pekerjaan Anda, dan sebaliknya mereka pun akan menawarkan bantuan kepada Anda. Pekerjaan akan lebih terasa ringan apabila Anda dan rekan kerja saling tolong menolong dalam melalukan pekerjaan.
Sebagian besar karyawan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kantor. Itulah mengapa hubungan koneksi sosial di tempat kerja sangat penting untuk kesejahteraan karyawan. Hubungan ini dapat berdampak positif atau negatif terhadap tingkat stres, produktivitas, dan perasaan bahagia karyawan secara umum. Faktor-faktor tersebut tidak hanya mempengaruhi kinerja seorang karyawan, tetapi juga memengaruhi kesehatan karyawan.