Leadership
Memimpin Secara Virtual
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Jan 28, 2021
1. Mulai dengan empati dan kesabaran
Pada saat pandemi Covid-19 menyerang di tahun 2020, semuanya merasakan dampaknya seperti krisis ekonomi dan krisis kesehatan. Bekerja secara virtual pun memiliki dampak yang sangat besar karena tidak semua orang pernah dan bahkan cocok bekerja secara virtual. Khususnya pada masa krisis, kita tidak pernah melupakan bahwa kita semua tetap manusia dan kemanusiaan tetep menjadi dasar dalam memimpin. Memberikan pengertian pada tim Anda atau lingkungan kerja Anda secara individual adalah hal yang terpenting jika Anda ingin membantu mereka situasi mereka. Karena Anda tidak pernah tahu bagaimana kehidupan pribadi anggota tim kita secara detail, misalnya jika sekolah anak salah satu anggota ditutup, ada sanak saudara yang terkena Covid-19, ada keluarga yang harus kehilangan anggota keluarga lainnya, dan berbagai situasi berbeda yang pastinya tidak sama satu dengan yang lainnya. Menciptakan “atmosfer” virtual, pastinya ada hal-hal yang tidak terkatakan karena keterbatasan untuk berkomunikasi secara langsung. Anda tidak bisa membantu jika Anda tidak tahu apa yang mereka butuhkan, dan pastinya butuh waktu untuk mendengarkan dan menggaliny. Jika Anda melakukannya dengan baik, Anda akan membangung hubungan personal yang lebih dalam dengan anggota tim Anda.
2. Bangun kepercayaan antara karyawan dan organisasi melalui komunikasi
Para anggota tim harus mengetahui bahwa mereka diperhatikan oleh leader mereka. Kehidupan seseorang selama pandemi Covid-19 benar-benar sangat berubah dengan cepat. Mungkin Anda pernah mendengar berita bahwa dalam kurun waktu 1 bulan, ada seseorang yang kehilangan beberapa anggota keluarganya dikarenakan Covid-19. Situasi setiap orang yang bisa sangat cepat berubah selama pandemi Covid-19 ada. Maka, cobalah untuk selalu mengkomunikasikan secara intens mealalui pesan, dengan cara yang berbeda-beda. Membangun komunikasi yang baik dengan cara menjadi pemimpin yang mendengarkan, bukan hanya masalah pekerjaan, tapi juga masalah pribadi, dapat membangun kepercayaan kepada anggota tim bahwa Anda adalah leader yang dapat mengayomi seluruh anggota timnya.