Tips of Management
Mengenal Diagram Pareto
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Aug 09, 2021
Diagram Pareto ini memiliki beberapa kegunaan khususnya apabila Anda ingin memecahkan masalah secara cepat dan tepat, berikut ini adalah kegunaan dari Diagram Pareto:
- Representasi diagram yang mudah dipahami.
- Menyoroti faktor-faktor penting dalam skenario apa pun yang memiliki pengaruh besar dalam suatu proses / masalah.
- Aplikasi ditemukan dalam banyak keadaan seperti manajemen kualitas, manajemen inventaris, dan sebagainya.
Bagaimana cara membuat Diagram Pareto?
Diagram Pareto atau analisis Pareto adalah grafik batang. Panjang batang tersebut mewakili frekuensi atau biaya (waktu atau uang) dan disusun dengan batang terpanjang di kiri dan terpendek di kanan. Dengan cara ini, bagan secara visual menggambarkan situasi mana yang lebih signifikan.
Dengan Diagram Pareto tersebut, banyak kegunaan yang dapat diambil dari Diagram Pareto, bagaimana dengan pasti kalian masih penasaran, Bagaimana sih cara membuat Diagram Pareto tersebut?
1. Kondisi permasalahan atau penyebab masalah dikategorikan terlebih dahulu. Saat mengumpulkan data, Anda harus mendefinisikan ruang lingkup klasifikasi sejelas mungkin, dan bahkan mendefinisikan ruang lingkup secara deskriptif, untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan data.
2. Tentukan periode di mana data dikumpulkan. Selama periode pengumpulan data, perlu untuk mengumpulkan jumlah yang cukup untuk mewakili proses produk.
3. Mencatat frekuensi kejadian pada lembaran pemeriksaan (check sheet)
4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari tertinggi sampai terendah).
5. Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
6. Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
7. Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
8. Sumbu vertikal (Y) di sebelah kiri dapat dinyatakan dalam kuantitas atau jumlah
9. Sumbu vertikal (Y) di sebelah kanan dinyatakan sebagai persentase dari 0% hingga 100%.
10. Disusun pada sumbu mendatar (X) dari kiri ke kanan, dan dari besar ke kecil sesuai urutan ukuran total klasifikasi
11. Gambarlah histogram dan tunjukkan datanya
12. Gambarlah kurva persentase kumulatif
13. Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut
14. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
15. Ulangi lagi langkah-langkah diatas untutk meng-implementasikan tindakan improvement (tindakan peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.
Kapan Anda bisa menggunakan Diagram Pareto?