STUDILMU Career Advice - Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu

Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu


by STUDiLMU Editor
Posted on Jan 14, 2021

Apa itu Marketing B2P?

Marketing atau pemasaran mungkin bagian dari sebuah organisasi yang sudah umum ada di semua organisasi atau perusahaan. Marketing adalah bagian dari sebuah organisasi yang memiliki tugas untuk memasarkan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pihak lain seperti kepada sesama partner bisnis atau kepada konsumen. Marketing merupakan sebuah ilmu yang sangat luas, ada berbagai teori tentang marketing seperti marketing mix, marketing mix 7P, marketing plan, marketing strategy dan lain sebagainya. Contoh marketing yang saat ini banyak dikenal yaitu B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Customer). Marketing B2B menggunakan analisis tentang value proposition dan return on investment, sedangkan marketing B2C kerap kali menggunakan emosi, tampilan menarik, dan pengiklanan berbasis impuls untuk menarik keinginan orang. Namun sebagai contoh, ketika sebuah organisasi melakukan marketing B2C, mungkin target yang disasar adalah ibu pekerja berusia 25-35 tahun yang tinggal di Jakarta. Namun lebih dari itu, seorang ibu pekerja yang berusia 27 tahun serta memiliki 2 orang anak dan tinggal di Jakarta Barat, pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan seorang ibu pekerja yang berusia 35 tahun dan memiliki anak tunggal serta tinggal di Jakarta Selatan. Perbedaan antara kedua ibu pekerja tersebut yang menjadikan marketing B2P (Business-to-people) berperan dalam pemasaran sebuah produk.

Marketing B2P (Business-to-people) adalah pemasaran yang menekankan pada keunikan karakteristik masing-masing pelanggan yang tidak akan terdeskripsikan pada segmentasi pasar yang digunakan dalam marketing B2C atau B2B. Pendekatan marketing B2P lebih menggunakan berdasarkan keunikan, keinginan, ekspektasi dan selera individu. Marketing B2P dilakukan oleh usaha apa pun yang ingin dan mampu mendapatkan umpan balik dari pelanggan individu, baik pelanggan tersebut adalah konsumen akhir atau bisnis lain yang memiliki pelanggan sendiri. Ada beberapa perusahaan besar yang menggunakan marketing B2P antara lain :

- Amazon.com yang menggunakan informasi tentang setiap pelanggan yang sedang melihat atau sudah membeli suatu produk untuk diberikan saran produk lain yang terkait. Apa yang sudah dilakukan oleh Amazon juga dilakukan oleh e-commerce lainnya saat ini.

- Dell Computers yang memberikan pelanggan pilihan untuk “merancang komputer Anda” dengan membuat pilihan pada basis komponen komputer yang akan dibeli oleh pelanggan mereka.

- Nike yang memberikan kesempatan pelanggan mereka untuk mengubah Air Force Ones yang pelanggan mereka beli.

Marketing B2P efektif diimplementasikan untuk marketing B2B dan marketing B2C. Ketika marketing B2P ditempatkan untuk marketing B2B maka akan menghubungkan antara emosi dan personal bersama-sama dengan keputusan personal dan bisnis. Maka tenaga penjual B2P akan menggunakan kontak personal dengan pembuat keputusan dan mencari tahu apa yang memotivasi mereka, apa nilai dan visi yang mereka miliki, dan apa yang mereka butuhkan. Sedangkan ketika marketing B2P ditempatkan untuk marketing B2C, segmentasi konsumen dapat dibuat berdasarkan kelompok, tapi pelanggan individu dana menggunakan data untuk menempatkan mereka ke dalam kategori yang lebih unik. 

Halaman Sebelumnya 1234
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini