Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Nov 16, 2020
Cara Membuat CV Lamaran Pekerjaan yang Menarik HRD
Cara membuat CV yang baik dan benar mungkin beranekaragam tergantung posisi apa yang hendak dilamar. Sejak dahulu mungkin kita hanya mengetahui membuat CV di kertas atau menggungkan Ms. Word, namun banyak sekali kaum milenial saat ini berlomba-lomba menggunakan aplikasi desain seperti Illustrator, Photoshop, atau Corel untuk membuat CV mereka menarik, eye-catching, dan dapat menarik perhatian HRD. Namun sayangnya, mereka tidak memperhatikan nilai lainnya dalam membuat CV, yaitu ketepatan CV dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Maka ada baiknya memperhatikan hal-hal kecil seperti berikut dalam menyusun CV :
1. Cantumkan data secara singkat namun lengkap
Menyantumkan data diri, pengalaman kerja, pendidikan, keahlian dan pengalaman organisasi secara singkat namun lengkap. Maksudnya apa dengan singkat namun lengkap? CV yang baik seharusnya tidak lebih dari 2 halaman, sehingga meringkas CV sangatlah penting. Menulis pengalaman kerja biasanya disertai dengan deskripsi pekerjaan, sebaiknya deskripsi pekerjaan yang disertakan merupakan pekerjaan harian, mingguan atau bulanan rutin yang biasa dikerjakan, dan tulis secara singkat namun langsung dapat dipahami gambaran singkat tentang apa yang dikerjakan, serta hindari menggunakan frasa yang klise dalam penulisan CV. Begitu juga dengan pendidikan, dimana disertakan pula prestasi yang mungkin pernah diraih atau bahkan keorganisasian yang diikuti selama masa kuliah. Untuk keorganisasian sendiri sebaiknya juga dituliskan seperti pengalaman pekerjaan, dapat ditulis tanggung jawab singkat organisasi yang pernah dilakukan secara singkat. Lalu juga sertakan sertifikasi atau pelatihan yang pernah didapatkan sesuai dengan pekerjaan yang dilamar, jangan menyertakan pengalaman pernah mengikuti pelatihan pemadaman api ketika akan melamar pekerjaan sebagai Tax Staff. Selain pengalaman pekerjaan, pendidikan, organisasi atau bahkan sertifikasi dan pelatihan, beberapa HRD berpengalaman pernah mengatakan bahwa menyantumkan agama, golongan darah, tinggi badan, atau berat badan sebaiknya tidak dicantumkan kecuali jika pekerjaan yang dilamar merupakan pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi tersebut.
2. Publikasi hanya untuk posisi peneliti atau akademisi
Seringkali mahasiswa atau freshgraduate mencantumkan hasil publikasi yang mereka lakukan semasa kuliah di dalam CV mereka, para freshgraduate berpikir bahwa mencantumkan publikasi merupakan hal yang cukup menganggumkan bagi mereka. Namun banyak HRD berpengalaman mengatakan bahwa mencantumkan publikasi bukan merupakan hal profesional, kecuali pekerjaan yang mereka lamar merupakan pekerjaan dibidang penelitian atau akademis. Sehingga mencantumkan daftar publikasi mungkin sebaiknya tidak dilakukan, jika ingin memberikan informasi mengenai publikasi yang dilakukan semasa kuliah mungkin ada baiknya dilakukan ketika sesi wawancara. Namun sebaliknya, jika posisi yang kita lamar adalah bagian penelitian atau bahkan dibidang akademis seperti menjadi dosen, maka sudah sebuah nilai plus atau bahkan keharusan untuk menyertakan hasil publikasi di dalam CV.