Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Nov 12, 2020
3. Penggelebungan aset (Asset Bubble)
Penggelebungan aset yang disebabkan oleh adanya peningkatan investasi namun pembelian investasi dilakukan bukan berdasarkan analisis investasi, tapi lebih karena adanya emosi untuk membeli aset investasi. Aset yang dimaksud di sini bisa berupa properti, saham, atau emas yang meningkat secara tajam penawarannya sehingga tingkat harganya pun meningkat secara singkat tapi tidak didukung dengan nilai aset itu sendiri. Alan Greenspan, Mantan Pimpinan Federdal Reserves, menyatakan pendapatnya berkaitan dengan penggelebungan aset sebagai “irrational exuberance”, atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “kebahagiaan irrasional”. Kebahagiaan irrasional adalah fenomena ketika semua orang membeli aset tanpa adanya pertimbangan secara rasional hanya mengandalkan emosi, sehingga terjadi kenaikan penawaran dan harga aset tertentu. Emosi yang didorong untuk membeli aset investasi tersebut terjadi dapat penyebabkan panic selling, kondisi ketika adanya peningkatan pembelian aset investasi sehingga orang berbondong-bondong ikut membeli aset investasi. Panic selling ini yang akhirnya menyebabkan resesi.
4. Terjadinya inflasi
Inflasi menurut Bank Indonesia adalah :
“kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.”
Masih dilansir dari Bank Indonesia, inflasi yang rendah dan stabil menjadikan pertumbuhan ekonomi yang baik untuk negara, hal ini terjadi karena menimbulkan kesinambungan di masyrakat dan meningkatkan kesejahteraan di masyarakat. Tapi jika inflasi terjadi secara terus menerus dan tinggi serta tidak stabil maka dapat menyebabkan resesi.
5. Terjadi Deflasi
Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yaitu penuruan harga secara terus menerus pada jangka waktu tertentu yang terjadi karena pasokan produk yang terbatas atau permintaan yang menurun. Di Indonesia sendiri pada tahun 2020 terjadi deflasi diakibatkan karena pandemi Covid-19. Deflasi yang terjadi saat ini dikarenakan terjadinya PSBB sehingga banyak sektor ekonomi yang tutup serta tidak ada permintaan pada barang dan jasa sehingga banyak perusahaan yang merugi, merumahkan karyawan mereka, dan menutup usaha mereka. Tingkat pengangguran pun meningkatkan, sehingga daya beli masyarakat pun menurun secara drastis.
Penyebab resesi tersebut merupakan penyebab yang pernah dan sedang terjadi, khususnya pada masa pandemi Covid-19 saat ini yang terjadi di Indonesia maupun dunia. Pada akhirnya sebab resesi ini akan berdampak bagi masyarakat secara luas dan bahkan terhadap perekonomian negara.
Dampak Resesi
Setelah mengetahui penyebab dari resesi yang pernah dan sedang terjadi, dapat terlihat dampak yang terjadi saat ini baik di Indonesia maupun dunia. Ada dua dampak yang sangat terlihat akibat resesi yang terjadi sejauh ini, antara lain :
1. Pasokan barang dan jasa yang menurun drastis
Resesi yang terjadi biasanya disebabkan karena adanya penurunan permintaan barang dan jasa, daya beli menurun disebabkan karena berbagai hal. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, beberapa negara melakukan lockdown yang menyebabkan hampir semua jenis usaha pun tidak berproduksi, pekerja tidak bekerja sehingga pasokan barang dan jasa yang menurun drastis. Di Indonesia sendiri ketika pemerintah memulai rencana untuk melakukan PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar, terjadi panic buying, khususnya pada kebutuhan pokok, masker dan hand sanitizer. Panic buying khususnya pada alat kesehatan menjadikan banyak para pedagang nakal melakukan menimbunan, sehingga harga untuk alat kesehatan tersebut meningkat sangat tajam.