Entrepreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Jan 20, 2021
Khususnya ketika kita memiliki usaha menjadi hal yang krusial dan sangat penting dalam memperhatikan setiap transaksi terjadi karena setiap uang yang berjalan dalam sebuah usaha pastikan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Bukti transaksi seperti bukti pembelian, penjualan dan pembayaran harus disimpan untuk direkap sebaik mungkin sehingga semua uang yang masuk dan keluar dapat dipertanggungjawabkan. Mengumpulan semua bukti transaksi juga menjadi bagian yang penting karena dapat menjadi pertimbangan lebih lanjut untuk usaha masa yang akan datang mengenai tempat membeli bahan baku, penghematan dalam berbagai hal dan lain sebagainya.
2. Mencatat Semua Transaksi yang Terjadi Pada Usaha
Setelah mengumpulkan semua bukti transaksi, maka selanjutnya adalah mencatat bukti transaksi. Pencatatan ini bisa dilakukan harian atau mingguan, pencatatan dilakukan untuk menghitung jumlah serta penggunaan uang. Meskipun sudah dicatat, bukti transaksi tetap harus dilampirkan agar di masa yang akan datang tetap ada bukti serta untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang.
a. Catatan Pengeluaran
Pencatatan pertama yang harus dilakukan sedari awal kita akan membuat usaha, adalah catatan pengeluaran. Seperti berapa modal yang kita butuhkan, pembelian bahan baku, sewa tempat, alat-alat yang menunjang usaha. Sebagai contoh ketika kita akan membuat usaha bakso, maka pertimbangkan modal yang akan dikumpulkan untuk pembelian bahan baku seperti daging, tepung, bawang, kaldu dan lain-lain, serta gerobak, mangkuk, panci dan alat-alat yang menjadi pendukung dalam berjualan. Lalu selanjutnya, ketika usaha sudah dijalankan, pastinya akan ada pengeluaran-pengeluaran lainnya yang perlu dicatat.
b. Catatan Pemasukan
Setelah mencatat pengeluaran, selanjutnya adalah mencatat pemasukan. Mencatat pemasukan pastinya terjadi setelah usaha berjalan dan ada pembeli yang membeli produk atau jasa yang kita jual. Pemasukan adalah pendapatan yang didapat setelah melakukan penjualan. Sebagai contoh, seorang penjual bakso yang menjual semangkuk bakso seharga 15.000, pada hari itu ia menjual bakso sebanyak 50 mangkuk. Maka hari itu ia mendapatkan pemasukan sebesar 750.000. Maka jumlah 750.000 perlu dicatat sebagai pemasukan hari itu, setelah itu perlu dihitung juga total laba dengan mengurangi 750.000 dengan modal usaha, sehingga didapat keuntungan laba pada hari itu.
c. Stok Barang
Setelah mencatat pengeluaran dan pemasukan yang mungkin menjadi bagian penting dalam dunia usaha, hal yang sering dilupakan adalah mencatat barang yang ada pada usaha. Mencatat stok barang digunakan untuk melihat barang yang dibeli dan digunakan dengan berjalannya usaha, pencatatan stok barang sebaiknya dilakukan setiap harinya agar dapat meninjau barang serta aset usaha tetap terkendali. Buku stok barang yang baik, jika penjualan tinggi maka jumlah stok barang yang keluar dan masuk juga tinggi, sedangkan jika penjualan rendah maka jumlah stok barang yang keluar dan masuk akan rendah atau bahkan tetap.