Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Nov 10, 2020
Apa itu Quarter Life Crisis (QLC)?
Quarter life crisis adalah masa yang penuh dengan ketidakpastian, keterombang-ambingan, dan mempertanyakan hidup serta mengalami kekecewaan dalam hidup yang terjadi di pertengahan usia 20-an hingga awal 30-an. Quarter life crisis merupakan sebuah fenomena psikologi dan banyak terjadi ketika seseorang berusia diawal 20 tahunan hingga 30 tahunan. Biasanya hal ini terjadi selepas seseorang lulus dari kuliah, masa ketika seseorang mulai belajar hidup mandiri tanpa adanya campur tangan dari keluarga. Selepas lulus kuliah, seseorang mencari pekerjaan, mulai membangun karir, mulai serius dalam mencari pasangan, mulai membangun usaha dan banyak hal yang dilakukan. Segala yang mereka lakukan tersebut menjadi dilema tersendiri karena mereka pun mempertanyakan kehidupan mereka secara pribadi dan ekspekstasi yang mereka ciptakan sendiri.
Fakta tentang Quarter Life Crisis
Namun faktanya dilansir dari Psychology Today berjudul Why Millenials Need Quarter Life Crisies, quarter life crisis diperlukan dalam kehidupan milenial saat ini. Jika ditarik ke belakang, Erik Erikson seorang psikolog perkembangan mengatakan bahwa remaja berkisar antara 12 hingga 18 tahun pada tahun 1950-an cenderung mempertanyakan, “Siapa saya? Saya mau jadi apa?”, sedangkan kebanyakan usia remaja berkisar 12 sampai 18 tahun saat ini lebih memfokuskan pikiran mereka pada jurusan kuliah yang akan mereka ambil, kampus mana yang ingin mereka daftarkan, dan rencana-rencana lain selepas SMA. Sehingga pemikiran mereka tentang rencana, pilihan hidup serta diri mereka sendiri tertunda hingga mereka lulus kuliah. Sehingga quarter life crisis diperlukan untuk membuat diri berkembang, memikirkan tentang diri dan berbagai kemungkinan membuat manusia akan terus tumbuh berkembang. Namun ternyata quarter life crisis bukan hanyak dimiliki oleh usia 20-an, usia 40-50an pun menjadi usia yang rentan mengalami quarter life crisis.
Quarter life crisis bukan hanya dialami oleh mereka yang berusia 20-an tetap juga menyerang mereka yang berusia 40-50 tahunan. Usia 40-50an merupakan usia dimana mereka mulai memikirkan banyak hal yang sedang dan akan terjadi di dalam hidup mereka seperti masalah kesehatan, pensiun, kehilangan pekerjaan, hingga meninggalnya pasangan atau perceraian. Quarter life crisis pada usia ini biasanya juga diiringi dengan post power syndrome, sebuah sindrom yang dirasakan bagi mereka yang menjelang usia pensiun yaitu sebuah perasaan mudah tersinggung, pemarah, tidak mau kalah dalam berdebat dengan orang lain dan berbagai emosi negatif lainnya.
Penyebab Quarter Life Crisis
Quarter life crisis menjadi sebuah fenomena menarik untuk banyak anak muda, setiap orang memiliki fase yang berbeda dan penyebab yang berbeda dalam kehidupannya dalam mengalami quarter life crisis sehingga tidak bisa dibandingkan quarter life crisis satu orang dengan yang lainnya. Berikut beberapa penyebab quarter life crisis yang sering terjadi kepada banyak individu, antara lain :
1. Mempertanyakan Hidup
Sering kali ketika kita akhirnya mencapai usia dimana harus menentukan semua pilihan sendiri tanpa campur tangan orang tua menjadikan diri justru mempertanyakan arti hidup. Semasa kecil kita terbiasa dengan pilihan-pilihan yang sudah ditentukan oleh orang tua sehingga kita hanya menjalani begitu saja apa perkataan orang tua. Terbiasa dengan perlakukan orang tua yang sudah menentukan banyak hal untuk diri kita justru membuat diri kita tidak terbiasa secara mandiri untuk mengambil keputusan dan menentukan pilihan. Sehingga ini menjadi salah satu penyebab kita mempertanyakan makna dan tujuan hidup kita.