STUDILMU Career Advice - Menghadapi Quarter Life Crisis

Menghadapi Quarter Life Crisis


by STUDiLMU Editor
Posted on Nov 10, 2020

1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Membandingkan adalah sesuatu yang amat sering kita lakukan, bukan hanya hal-hal seperti pekerjaan, pendidikan, materi, tapi juga dari kehidupan kita sehari-hari seperti membandingkan pakaian yang kita kenakan di kantor hari ini dengan rekan kerja kita. Berhenti mebandingkan diri sendiri dengan orang lain menjadi salah satu cara kita untuk mencintai diri kita sendiri. Pahami bahwa setiap manusia memiliki porsinya masing-masing dalam segala hal baik itu keluarga, materi, pendidikan, pekerjaan, teman, dan segala sesuatunya. Membandingkan diri kita sendiri justru tidak pernah membuat kita tampak baik, karena di atas langit akan terus masih ada langit.

2. Kenali diri lebih dalam

Kenali siapa diri kita, apa yang kita suka, bagaimana membuat hal yang kita suka menjadi kenyataan. Tidak ada salahnya menjadi individu yang idealis selama kita bisa imbangi antara logika dan perasaaan. Memahami diri kita menjadi salah satu cara untuk dapat menjalani kehidupan kita dengan baik karena kita memahami apa yang kita mau.

3. Menyadari bahwa “people come & go”

Masa remaja merupakan masa yang penuh warna, ada kebahagiaan dan kesedihan. Masa remaja menjadi masa ketika kita mendapatkan banyak teman-teman, mengenal arti cinta dan persahabatan. Namun sayangnya, ketika kita menghadapi kehidupan yang realistis selepas masa kuliah, teman-teman yang kita miliki pun perlahan mulai menghilang. Teman-teman yang selama ini selalu ada untuk kita perlahan mulai mengejar cita-cita, mimpi dan cintanya, sehingga tidak jarang pada akhirnya kita merasa sendiri, tidak memiliki siapapun dan terpuruk bahwa kita sendirian. Tidak sedikit bahkan menolak hanya untuk sekedar diajak bertemu. Padahal mungkin kita pun pernah melakukan itu kepada teman-teman kita. Mungkin kita harus kuliah, bekerja atau menikah di luar kota atau di luar negeri, sehingga tanpa kita sadari sebenarnya kita pun juga meninggalkan teman-teman kita.

4. Sharing is caring!

Berbagi kesedihan dan kekecewaan merupakan hal yang wajar kepada orang sekitar. Namun yang terpenting adalah kita tahu siapa orang yang tepat untuk bisa diajak berbagi keresahan dan membuat kita merasa lebih baik, bukan seseorang yang justru akan menjatuhkan semangat kita. Orang tua, keluarga, kerabat, sahabat, pasangan atau teman mungkin bisa menjadi salah satu orang yang tepat untuk diajak berbagi.

5. Berteman dengan lingkungan yang mendukung

Mencari teman dan lingkungan yang mendukung dan cocok dengan diri mungkin bukan merupakan hal yang mudah. Terkadang ada lingkungan yang positif namun belum tentu cocok dengan diri kita. Meningkatkan diri menjadi invidiu yang baik pastinya akan membawa diri kita kepada lingkungan yang mendukung dan positif.

6. Jangan terlalu keras pada diri sendiri

Ada saatnya manusia untuk beristirahat. Sehari dalam 24 jam saja ada saatnya kita beristirahat, begitu juga dalam kehidupan. Menjadi ambisius merupakan hal yang baik selama kita menyadari bahwa ada saatnya beristirahat dan tidak menjatuhkan orang lain. Semua akan berproses baik itu pekerjaan, usaha, dan hubungan akan berproses dan tidak akan pernah mengkhianati hasil.

7. Batas penggunaan media sosial

Di masa saat ini banyak orang semakin menyadari akan arti pentingnya kesehatan mental dalam penggunaan sosial media. Istilah “digital detox” pun mulai berkembang karena banyak penelitian yang mengemukakan bahwah media sosial menjadi salah satu penyebab munculnya depresi dan kecemasan. Mencoba untuk berpuasa media sosial selama sehari, seminggu atau sebulan tidak ada salahnya, karena lebih penting mencintai diri sendiri dibandingkan harus selalu mengikut apa kata orang lain tentang diri kita.

Setelah membaca penjelasan panjang mengenai quarter life crisis, mungkin kita dapat refleksi diri tentang hidup yang sudah kita jalani baik sebelum, saat ini dan masa depan. Syukuri apa yang sudah kita miliki, dan berharap, bukan berekspektasi. Jadi, sudahkan kamu refleksi diri hari ini?

1234 Halaman Selanjutnya
Featured Career Advices

Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien

Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien

Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien

Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten

Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten

Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah