Menurut Kaoru Ishikawa, metode 7 QC Tools dapat digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah. Metode ini telah menjadi dasar dari keajaiban kebangkitan industri Jepang setelah perang dunia kedua.
Namun, hanya dengan menerapkan metode 7 QC Tools saja tidak cukup. Anda juga akan perlu mengambil rencana untuk mengimplementasikan solusi yang sudah dipilih berdasarkan analisis data sebelumnya serta mengawasi hasilnya. Ingat! Percuma Anda sudah mengidentifikasi permasalahan dengan sangat baik, namun Anda tidak membuat langkah tindak lanjutnya. Kelas online ini adalah bagian kedua dari serangkaian course 7 QC Tools for Work. Dalam kelas online bagian kedua ini, Anda akan belajar mengenai konsep dan bagaimana menggunakan empat metode 7 QC Tools (Check Sheet, Scatter Diagram, dan Histogram) di dalam pekerjaan serta membuat langkah tindak lanjutnya.
Tujuan umum dari kelas online ini adalah peserta mampu memenuhi standar kualitas hasil produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan pelanggan menggunakan 4 metode 7 QC Tools, yaitu Check Sheet, Scatter Diagram, dan Histogram, serta membuat langkah tindak lanjutnya.
Lecture 1 : Menggunakan Stratification |
|
Lecture 2 : Artikel: Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data |
|
Lecture 3 : Contoh Penggunaan Stratification di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 4 : Worksheet: Membuat Stratification |
: Quiz: 7 QC Tools: Stratification |
Lecture 1 : Menggunakan Fishbone Diagram |
|
Lecture 2 : Artikel: Analisa Sebab dan Akibat Menggunakan Diagram Fishbone |
|
Lecture 3 : Video: Express Problem Solving Techniques Fishbone 5 Whys |
|
Lecture 4 : Contoh Penggunaan Fishbone Diagram di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 5 : Video: Contoh Brainstorming dalam Fishbone Diagram |
|
Lecture 6 : Worksheet: Membuat Fishbone Diagram |
: Quiz: 7 QC Tools: Cause Effect (Fishbone Diagram) |
Lecture 1 : Menggunakan Pareto Diagram |
|
Lecture 2 : Artikel: Mengenal Diagram Pareto |
|
Lecture 3 : Contoh Penggunaan Pareto Diagram di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 4 : Video: Contoh Analisis Pareto Diagram |
|
Lecture 5 : Worksheet: Membuat Pareto Diagram |
: Quiz: 7 QC Tools: Pareto Diagram |
Lecture 1 : Menggunakan Control Chart |
|
Lecture 2 : Contoh Penggunaan Control Chart di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 3 : Video: Contoh Penggunaan Control Chart |
|
Lecture 4 : Worksheet: Membuat Control Chart |
|
Lecture 5 : Tindak Lanjut Penggunaan 7 QC Tools |
|
Lecture 6 : Artikel: Mengenal PICA dalam Pemecahan Masalah |
|
Lecture 7 : Artikel: Continuous Improvement |
|
Lecture 8 : Artikel: Pengertian dan 4 Langkah Dasar Proses Pemecahan Masalah |
|
Lecture 9 : Artikel: Cara Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah |
|
Lecture 10 : Worksheet: Membuat Tabel Rencana Implementasi Solusi |
|
Lecture 11 : Worksheet: Membuat Problem Identification and Corrective Action |
|
Lecture 12 : Summary Card: 7 QC Tools for Work (Part 2) |
|
Lecture 13 : Form Tindak Lanjut Implementasi |
: Quiz: 7 QC Tools: Control Chart dan Langkah Tindak Lanjut |
: Final Test |
Alberto Christopher, S.T.
Dengan latar belakang pendidikan chemical engineer dari Universitas Indonesia ini, Berto adalah sosok yang aktif dan senang berkomunikasi. Semasa studi pun, Berto sudah aktif berbagi ilmu yang dimilikinya bersama para dosen di kampusnya. Tidak hanya itu, Berto juga sering membawakan acara pada beberapa event team building. Pengalamannya mengajar di depan kelas dan memimpin berbagai event team building membawa Berto untuk berkecimpung di bidang training and people development. Mengawali karirnya sebelum bergabung di Studilmu BusinessGrowth, Berto merupakan seorang leader pada lini produksi di PT CS2 Pola Sehat (Orang Tua Group). Tidak hanya berkutat dengan data dan laporan, pengalamannya sebagai leader pada lini produksi membuat Berto terbiasa untuk berkomunikasi dengan berbagai macam karyawan dan cukup familiar dengan kondisi lapangan. Semasa kerjanya pun Berto telah mengikuti berbagai macam pembelajaran leadership.
Sebagai fasilitator STUDiLMU BusinessGrowth, Berto telah berpengalaman melayani berbagai kelas dengan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Berto dikenal sebagai fasilitator yang energik dan mampu menjadikan materi yang sulit menjadi mudah dalam memfasilitasi pembelajaran peserta di kelas melalui pengalaman-pengalaman yang pernah beliau jalani.