Dalam bisnis, kemampuan menyampaikan berita buruk dengan cara yang baik merupakan hal yang sangat penting. Ada banyak situasi yang mengharuskan Anda untuk menyampaikan berita buruk ke anggota tim, salah satunya seperti menyampaikan berita pemutusan hubungan kerja bagi beberapa tim karena kondisi perusahaan yang buruk. Cara Anda mengomunikasikan berita buruk dapat berdampak langsung pada cara penerima memandang dan bereaksi terhadap situasi tersebut. Serta cara Anda berkomunikasi dalam situasi sulit ini kemungkinan besar akan diingat, baik secara positif maupun negatif, dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu penting sekali bagi Anda untuk memiliki keterampilan menyampaikan berita buruk dengan cara yang baik.
Kondisi di lapangan tentu tidak mudah untuk menyampaikan berita buruk. Anda mungkin ingin menciptakan suasana yang nyaman ketika akan menyampaikan pesan atau Anda ingin mencairkan suasana dengan melakukan small talk sebelum mulai menyampaikan pesan buruk tersebut. Apakah menurut Anda kedua hal tersebut efektif dilakukan ketika Anda hendak menyampaikan berita buruk? Jika Anda selama ini melakukan hal tersebut dengan tujuan mencairkan suasana, hal tersebut merupakan kesalahan yang dilakukan ketika menyampaikan berita buruk.
Dalam kelas online ini Anda akan belajar mengenai metode SED (Separate, Evaluate, dan Deliver) yang mana pada metode ini akan membantu Anda untuk membuat langkah-langkah dalam penyampaian berita buruk. Metode SED dimulai dengan Anda melakukan pemisahan antara kepentingan personal dengan permasalahan yang muncul (Separate). Setelah tahap pemisahan Anda akan melakukan evaluasi terhadap permasalahan yang muncul, di mana pada tahap ini Anda akan melakukan penilaian seperti kemungkinan respons yang muncul dari penerima pesan (Evaluate). Pada metode terakhir, setelah Anda melakukan Pemisahan (Separate) dan Evaluasi (Evaluate), Anda akan melakukan tahap penyampaian berita buruk atau tahap Deliver.
Adapun tujuan umum dari kelas online ini adalah peserta dapat menyampaikan berita buruk dengan menggunakan metode SED (Separate, Evaluate, dan Deliver) untuk membuat langkah-langkah dalam penyampaian berita buruk.
Lecture 1 : Why is Communicating Bad News Important? |
|
Lecture 2 : Video: Deliver Bad News In A Positive Way |
|
Lecture 3 : Why is Delivering Bad News So Hard to Do? |
|
Lecture 4 : Artikel: Rahasia untuk Menjadi Percaya Diri (Tanpa Menjadi Arogan) |
|
Lecture 5 : Lembar Belaja: Mengenal Hambatan Diri dan Rencana Perbaikan |
|
Lecture 6 : Five Big Mistakes to Avoid [Part 1] |
|
Lecture 7 : Five Big Mistakes to Avoid [Part 2] |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: Mengidentifikasi Kesalahan yang Pernah Dilakukan |
|
Lecture 9 : Video: How to Deliver Bad News |
: Quiz: Introduction |
Lecture 1 : Video: The Best Ways to Deliver Bad News |
|
Lecture 2 : Introduction to SED Method |
|
Lecture 3 : SED Method: Separate [Part 1] |
|
Lecture 4 : SED Method: Separate [Part 2] |
|
Lecture 5 : Video: How to Respond to Anger |
|
Lecture 6 : SED Method: Evaluate [Part 1] |
|
Lecture 7 : SED Method: Evaluate [Part 2] |
|
: Quiz: SED Method: Separate and Evaluate |
Lecture 1 : SED Method: Deliver [Part 1] |
|
Lecture 2 : Video: How to Deliver Bad News with Confidence |
|
Lecture 3 : SED Method: Deliver [Part 2] |
|
Lecture 4 : SED Method: Deliver [Part 3] |
|
Lecture 5 : Lembar Belajar: Latihan Menyampaikan Berita Buruk |
|
Lecture 6 : Five Tips to Deliver Bad News in Workplace [Part 1] |
|
Lecture 7 : Video: Delivering Bad News |
|
Lecture 8 : Five Tips to Deliver Bad News in Workplace [Part 2] |
|
Lecture 9 : Artikel: Perbedaan Empati dan Simpati |
|
Lecture 10 : Course Summary |
|
Lecture 11 : Form Tindak Lanjut Implementasi |
: Quiz: SED Method: Deliver & Helpful Tips |
: Final Test |
Intan Rizki Yuliani, S.I.Kom.
Intan Rizki Yuliani S.I.Kom. adalah sarjana Ilmu Komunikasi Massa, dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - The London School of Public Relations. Selain itu yang bersangkutan juga sudah mendapatkan beberapa sertifikasi, salah satunya certified program Strategic Issue Management, Australia.Perjalanan karirnya selama 10 tahun di bidang training and development menjadikannya sangat termotivasi untuk terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya. Setelah menamatkan pendidikannya, yang bersangkutan bekerja di salah satu Digital Marketing Agency, di Jakarta. Banyak pengalaman dan hal-hal baru yang didapatkan. Setelahnya, yang bersangkutan berkecimpung di sebuah lembaga Training Performance Improvement lebih dari 8 tahun melayani berbagai macam perusahaan besar di Indonesia, baik skala nasional maupun multinasional. Pengalaman pekerjaannya membuat Intan menjadi sosok yang mandiri, lincah dan mudah beradaptasi.