Menurut artikel yang dirilis dari Forbes dot com, ketika orang ditanya bagaimana mereka menghadapi konflik, mereka sering mengatakan bahwa mereka berusaha menghindarinya. Faktanya, dalam sebuah polling atau jajak pendapat yang dilakukan mengungkapkan bahwa lebih dari 80% karyawan setidaknya pernah satu kali menghindari percakapan yang sulit atau menakutkan di tempat kerja. Data polling tersebut tidak mengherankan, mengingat kebanyakan orang menganggap konflik sebagai suatu hal yang negatif.
Namun strategi menghindari pembicaraan sulit tidak membuat situasi menjadi lebih baik. Bahkan bisa memperburuk situasi, masalah bertambah, timbul kebencian, dan akhirnya menggangu proses kerja karena Anda mungkin tidak ingin terlibat dalam situasi sulit tersebut. Apakah Anda salah satunya yang menghindari percakapan sulit di pekerjaan atau kehidupan sehari-hari Anda? Jika Anda termasuk yang menghindari percakapan sulit, apa dampak yang terjadi dan bagaimana perasaan Anda?
Memang tidak mudah menghadapi percakapan sulit, namun situasi tersebut tidak bisa kita hindari. Oleh sebab itu Anda perlu membekali diri Anda ketika menghadapi percakapan sulit dan kursus online ini adalah jawabannya. Dalam kursus online ini, Anda akan belajar bagaimana menghadapi percakapan sulit dengan meminimalisir rasa “sakit” lawan bicara Anda dengan menggunakan pendekatan CANDID.
Adapun tujuan umum dari kursus online ini adalah peserta dapat menggunakan pendekatan CANDID untuk menghadapi pembicaraan sulit agar dapat lebih efektif di pekerjaannya.
Lecture 1 : What is Difficult Conversation? |
|
Lecture 2 : Video: We Need Difficult Conversations |
|
Lecture 3 : Why is It Difficult? |
|
Lecture 4 : Video: Avoiding a Difficult Conversation Because Youre Afraid of Their Answer? |
|
Lecture 5 : 6 Crucial Rules [Part 1] |
|
Lecture 6 : 6 Crucial Rules [Part 2] |
|
Lecture 7 : Artikel: 5 Cara Menyelesaikan Permasalahan dengan Pola Pikir Positif |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: Refleksi Diri 6 Aturan Penting |
|
Lecture 9 : Video: How to Control Your Emotions During a Difficult Conversation |
|
Lecture 10 : The Importance of Context |
|
: Quiz: Facing the Problem |
Lecture 1 : Introduction to CANDID Approach [Part 1] |
|
Lecture 2 : Introduction to CANDID Approach [Part 2] |
|
Lecture 3 : CANDID Approach: Compartmentalize |
|
Lecture 4 : CANDID Approach: Ask Questions |
|
Lecture 5 : Video: How to Ask Good Questions in Conversations |
|
Lecture 6 : Lembar Belajar: Membuat Pertanyaan yang Berempati |
: Quiz: CANDID Approach to Manage Difficult Conversation [Part 1] |
Lecture 1 : CANDID Approach: Normalize [Part 1] |
|
Lecture 2 : CANDID Approach: Normalize [Part 2] |
|
Lecture 3 : CANDID Approach: Discuss |
|
Lecture 4 : Video: Empathy: The Heart of Difficult Conversations |
|
Lecture 5 : CANDID Approach: Incentivize |
|
Lecture 6 : CANDID Approach: Disengage |
|
Lecture 7 : Lembar Belajar: Studi Kasus [Soal] |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: Studi Kasus [Jawaban] |
|
Lecture 9 : Course Summary |
|
Lecture 10 : Form Tindak Lanjut Implementasi |
: Quiz: CANDID Approach to Manage Difficult Conversation [Part 2] |
: Final Test |
Intan Rizki Yuliani, S.I.Kom.
Intan Rizki Yuliani S.I.Kom. adalah sarjana Ilmu Komunikasi Massa, dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - The London School of Public Relations. Selain itu yang bersangkutan juga sudah mendapatkan beberapa sertifikasi, salah satunya certified program Strategic Issue Management, Australia.Perjalanan karirnya selama 10 tahun di bidang training and development menjadikannya sangat termotivasi untuk terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya. Setelah menamatkan pendidikannya, yang bersangkutan bekerja di salah satu Digital Marketing Agency, di Jakarta. Banyak pengalaman dan hal-hal baru yang didapatkan. Setelahnya, yang bersangkutan berkecimpung di sebuah lembaga Training Performance Improvement lebih dari 8 tahun melayani berbagai macam perusahaan besar di Indonesia, baik skala nasional maupun multinasional. Pengalaman pekerjaannya membuat Intan menjadi sosok yang mandiri, lincah dan mudah beradaptasi.