Pernahkah terpikirkan oleh Anda, mengapa ada pemimpin yang sangat pandai, namun tidak berhasil memimpin timnya mengarah pada kesuksesan? Atau sebaliknya, mengapa ada pemimpin yang mungkin pengetahuannya biasa saja, namun dia dapat membawa timnya menuju ke kesuksesan yang ingin dicapainya?
Faktanya, Daniel Goleman (1998) menyatakan bahwa IQ/Strategic Thinking hanya menyumbang 20% pada keberhasilan seseorang. Sedangkan, 80% keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh pengendalian emosi, atau yang bisa disebut sebagai Emotional Intelligence. Ironisnya, angka yang cukup besar ini justru belum disadari oleh banyak pemimpin, sehingga mereka belum berhasil meraih kesuksesannya. Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda.
Pada kelas online ini, Anda akan mempelajari apa itu Emotional Intelligence, apa manfaat Emotional Intelligence dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, bagaimana ciri-ciri orang dengan Emotional Intelligence yang tinggi dan rendah, serta apa saja langkah-langkah untuk meningkatkan Emotional Intelligence.
Tujuan umum dari kelas online ini adalah untuk membantu peserta memahami dan mengembangkan Emotional Intelligence di dalam dirinya sehingga bermanfaat pada kesuksesan pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari.
*Nilai investasi belum termasuk PPN
Lecture 1 : Perbedaan EI dengan IQ |
|
Lecture 2 : Artikel : Apa Itu Kecerdasan Emosional |
|
Lecture 3 : Video : What is Emotional Intelligence |
|
Lecture 4 : Worksheet : Latihan Mengenali Karakter dan Keterampilan Emotional Intelligence |
|
Lecture 5 : Worksheet : Jawaban Mengenali Karakter dan Keterampilan Emotional Intelligence |
|
Lecture 6 : Manfaat EI dalam Kesuksesan Hidup |
|
Lecture 7 : Artikel : 3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional |
|
Lecture 8 : EI dalam Kehidupan |
|
: Mengenal Emotional Intelligence |
Lecture 1 : Ciri-ciri Orang dengan EI yang Tinggi |
|
Lecture 2 : Artikel : 18 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional |
|
Lecture 3 : Video : 11 Signs You Have High Emotional Intelligence |
|
Lecture 4 : Ciri-ciri Orang dengan EI yang Rendah |
|
Lecture 5 : Video : 4 Things Emotionally Intelligent People Do Not Do |
|
Lecture 6 : Perbandingan antara Orang dengan EI Tinggi dan Rendah |
|
Lecture 7 : Artikel : Kecerdasan Emosional 10 Hal yang Harus Diketahui |
|
Lecture 8 : Emotional Intelligence dalam Perkembangan Usia |
|
: Karakter Emotional Intelligence |
Lecture 1 : Mengenali Emosi Diri Sendiri |
|
Lecture 2 : Artikel : Cara Mengontrol Emosi Marah |
|
Lecture 3 : Video : 10 Things Your Emotions Are Trying To Tell You |
|
Lecture 4 : Worksheet : Mengenali dan Mengelola Emosi Diri Sendiri |
|
Lecture 5 : Mengenali Emosi Orang Lain |
|
Lecture 6 : Artikel : Meningkatkan Kecerdasan Emosi |
|
Lecture 7 : Worksheet : Mengenali dan Mengelola Emosi Orang Lain |
: Langkah Meningkatkan Emotional Intelligence |
Lecture 1 : Self Awareness |
|
Lecture 2 : Artikel : Pentingnya Kecerdasan Emosional dan Kesadaran Diri |
|
Lecture 3 : Self Regulation |
|
Lecture 4 : Video : Self Regulation Skills : Why They Are Fundamental |
|
Lecture 5 : Empathy dan Compassion |
|
Lecture 6 : Video : Empathy |
|
Lecture 7 : Relationship Management dan Effective Communication |
|
Lecture 8 : Artikel : Mengapa Kita Memerlukan Kecerdasan Emosional Dalam Pekerjaan |
|
Lecture 9 : Artikel : Kecerdasan Emosional Keterampilan Penting di Dunia Kerja |
|
Lecture 10 : Worksheet : Form Tindak Lanjut Implementasi |
: Emotional Intelligence dalam Kepemimpinan |
: Final Test |
Rosdiana Setyaningrum, M.Psi., MHPEd.
Bu Diana merupakan lulusan University of New South Wales, Australia, dan sarjana psikologi dari Universitas Indonesia. Beliau berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang DISC, Keterampilan Komunikasi, Sumber Daya Manusia, Berbicara di depan Umum, Pengembangan Diri, dan Coaching & Counseling. Beliau memiliki sertifikasi Certified Master Trainer for WILEYs Everything DiSC®, USA. Pengalamannya sebagai pembicara, trainer dan psikolog senior pada salah satu RS besar di Jakarta membuatnya ahli menangani permasalahan manusia dengan berbagai latar belakang. Beliau juga berpengalaman mengajar di Indonesia dan Singapore, yang membuatnya mendalami psikologi dan perkembangannya serta aplikasinya dalam berbagai lingkungan. Salah satu pencapaian yang pernah diraihnya, yaitu pernah dimuat dalam satu halaman penuh di KOMPAS, Januari 2011 sebagai salah satu counselor wanita Indonesia.